Beda Mental Miskin vs Mental Kaya! Kamu yang Mana?

perbedaan mental miskin vs mental kaya

Uang Ngalir Terus – Mental miskin vs mental kaya adalah perbedaan pola pikir, tindakan, dan kebiasaan antara mindset miskin dan kaya. Ketahui perbedaan kedua mentalitas ini agar cepat mencapai kesuksesan finansial.

Mental kaya dan mental miskin mengacu pada sikap dan keyakinan tentang uang dan kekayaan. Mentalitas ini sangat berpengaruh pada kemampuan untuk menjadi orang kaya dan sukses finansial di masa depan.

Mental kaya dan mental miskin itu tidak menunjukkan kondisi keuangan mereka saat ini. Bisa jadi orang dengan kondisi keuangan di bawah saat ini memiliki mindset bagus tentang uang dan kekayaan sehingga membuatnya mencapai perkembangan finansial di masa depan. Sedangkan orang yang sekarang memiliki uang banyak entah karena warisan atau menang lotre, tapi memiliki mentalitas miskin, ya kekayaan yang dia miliki akan lenyap dalam waktu singkat.

Menumbuhkan mental kaya penting banget untuk membangun dan mempertahankan kekayaan. Dengan mindset kaya, kita dapat memenuhi kebutuhan hidup, baik itu pada masa sekarang maupun di masa depan nanti. Selain itu, masa tua nanti tentu akan terjamin jika kita menumbuhkan mental kaya sejak sekarang. Untuk itu kita perlu mengenali perbedaan mental kaya dan mental miskin.

Berikut adalah 14 perbedaan mental miskin vs mental kaya. Yuk kenali pola pikir Anda sendiri. Apakah Anda termasuk orang yang punya mental miskin atau mental kaya?

Mental Miskin vs Mental Kaya 

1. Fokus pada masalah dan keterbatasan vs Fokus pada solusi dan peluang 

Ketika menghadapi sebuah permasalahan, orang mental miskin berfokus pada penyebab masalah dan keterbatasan atau kesulitan untuk menyelesaikan masalah. Ia merasa tidak ada jalan menuju solusi karena sibuk mencari penyebab mengapa masalah itu terjadi. Jika ada yang memberikan solusi, ia akan mencari-cari alasan mengapa solusi itu tidak akan berhasil jika dilakukan. Pola pikir miskin membuat Anda merasa tidak mampu membuat kemajuan karena terus menerus berfokus pada kesulitan dan keterbatasan. Sebaliknya, orang mental kaya berfokus untuk mencari solusi atau penyelesaian sebuah masalah. Saat menghadapi kesulitan atau hambatan saat mencari solusi, orang dengan mentalitas kaya melihat hambatan tersebut sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Pada akhrinya orang mental kaya mendapat solusi dan pelajaran dari setiap kesulitan yang dilalui.

2. Pemikiran jangka pendek vs Pemikiran jangka panjang 

Perbedaan berikutnya mental miskin vs mental kaya adalah dari segi pemikiran. Mentalitas miskin memiliki pemikiran jangka pendek dan tak tahu apa yang harus diprioritaskan. Mereka tidak memiliki anggaran dan perencanaan keuangan sehingga berbelanja sesuai keinginan dan suasana hati saat itu tanpa memikirkan manfaat jangka panjang dari barang tersebut. Tentu saja mereka tidak punya tabungan untuk dana darurat, apalagi tabungan masa depan. Sedangkan mentalitas kaya punya pemikiran jangka panjang. Mindset kaya berfokus untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui perencanaan dan tindakan strategis. Mereka memahami pentingnya mengatur keuangan dan berinvestasi untuk kehidupan masa depan. Orang dengan mindset kaya punya kebiasaan rutin menyisihkan penghasilan untuk dana darurat dan tabungan masa depan. 

3. Ragu pada diri sendiri vs Yakin pada diri sendiri 

Mental miskin vs mental kaya memiliki perbedaan dalam keyakinan pada diri sendiri. Orang mental miskin cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah. Ia terus menerus ragu pada kemampuan diri sendiri dan mempertanyakan setiap keputusan yang sudah diambil. Jikapun mencoba memiliki tujuan finansial, ia akan terus menerus bertanya apakah ia mampu melakukan itu. Ketika mengalami kegagalan, ia akan menghakimi diri karena terlalu berani memiliki tujuan yang tinggi. Sedangkan orang mental kaya cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Ia mempunyai keyakinan pada kemampuan diri bahwa segala masalah pasti ada solusi dan mampu ia atasi. Jika memiliki sebuah tujuan finansial, orang mental kaya percaya bahwa ia mampu mencapai tujuan tersebut dengan usaha dan doa.

Baca juga artikel berikut:

4. Menghindari risiko vs Memperhitungkan risiko 

Beda mental miskin dan mental kaya adalah bagaimana sikap mereka terhadap resiko. Orang dengan mindset miskin akan menghindari segala risiko. Mereka percaya bahwa lebih aman menggunakan cara lama untuk mendapatkan penghasilan atau menyimpan tabungan dalam investasi berisiko rendah dan pengembalian rendah. Low risk low return. Mereka takut kehilangan uang atau melakukan kesalahan, sehingga dapat kehilangan peluang untuk pertumbuhan dan kesuksesan finansial. Sedangkan orang mental kaya memahami bahwa memperhitungkan risiko itu perlu untuk mencapai kesuksesan finansial. Setiap investasi atau peluang bisnis memiliki tingkat risiko tertentu. Mereka selalu berusaha untuk mengelola dan mengurangi risiko tersebut sehingga dapat meningkatkan peluang keberhasilan finansial.

5. Menolak perubahan vs Beradaptasi dengan perubahan 

Pola pikir miskin dan kaya memiliki perbedaan sikap terhadap perubahan. Pola pikir miskin menolak perubahan, sedangkan pola pikir kaya suka perubahan dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Jika ada perubahan, orang dengan mentalitas miskin akan menolak dan mencari berbagai alasan mengapa perubahan itu adalah ide yang buruk. Ah, kalau berubah pasti hasilnya nggak bagus deh. Jika sudah nyaman melakukan sebuah kebiasaan, mereka tak akan mau berubah meskipun perubahan itu mengarah kepada kesuksesan. Sedangkan orang mental kaya memiliki pandangan positif dan terbuka terhadap perubahan. Mereka mau beradaptasi dengan situasi baru. Juga menyadari bahwa perubahan adalah hal tak terelakkan dari kehidupan. Mereka aktif mencari peluang baru, mengambil risiko, dan bereksperimen dengan strategi baru agar tetap berada di depan jalur menuju kesuksesan.

6. Persaingan vs Kolaborasi 

Apakah Anda lebih suka bersaing atau berkolaborasi? Nah, ini adalah salah satu perbedaan mental miskin vs mental kaya. Orang mentalitas miskin selalu menganggap orang lain sebagai saingan. Ia enggan bekerja sama dengan orang lain, apalagi jika orang tersebut lebih sukses daripada dirinya. Mentalitas miskin melihat segala sesuatu sebagai sebuah kompetisi di mana ia harus menjadi pemenang. Ketika orang lain lebih unggul, ia merasa tidak senang dan iri dengan pencapaian orang lain. Sebaliknya mentalitas kaya lebih suka berkolaborasi atau bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai kesuksesan bersama. Mereka berdiskusi dan bersedia menerima masukan dari orang lain. Orang mental kaya lebih suka berbagi ilmu dan pengetahuan untuk sama-sama mencapai tujuan kesuksesan finansial. 

Jangan lewatkan artikel berikut:

7. Suka menunda vs Menyelesaikan tepat waktu 

Perbedaan mental miskin dan mental kaya berikutnya adalah tentang manajemen waktu, kapan mereka penyelesaian tugas atau pekerjaan. Mindset miskin suka menunda-nunda pekerjaan sampai akhirnya menumpuk dan pusing sendiri untuk mengejar deadline. Orang mentalitas miskin punya manajemen waktu yang buruk. Pekerjaan menumpuk membuat mereka semakin malas dan tidak produktif. Mana bisa kaya dan sukses jika terus menerus seperti ini. Sementara itu, orang mental kaya suka menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Mindset orang kaya sangat menghargai waktu. Baginya, waktu adalah satu hal yang sangat berharga dan harus diatur seefektif mungkin sehingga mereka mampu mencapai tujuan finansial dengan baik.

8. Kesenangan sesaat vs Kesenangan tertunda 

Mental miskin vs mental kaya memiliki perbedaan dalam memilih kesenangan untuk menikmati hidup. Mental miskin lebih memilih kesenangan sesaat masa sekarang. Orang dengan mentalitas miskin berbelanja untuk membeli keinginan, bukan barang yang dibutuhkan. Misalnya membeli hp keluaran terbaru padahal ia punya hp yang masih berfungsi dengan baik, agar tidak ketinggalan tren kekinian. Mereka takut ketinggalan tren atau disebut dengan istilah FOMO, fear of missing out. Coba perhatikan kebiasaan berbelanja Anda, apakah Anda termasuk orang yang FOMO? Nah, sebaliknya orang mentalitas kaya lebih memilih kesenangan tertunda demi mencapai tujuan finansial. Mereka mengutamakan membeli barang-barang yang dibutuhkan, daripada yang diinginkan. Mindset kaya cenderung menunda kesenangan dan fokus untuk menginvestasikan uang daripada membelanjakannya. 

9. Malas belajar tentang keuangan vs Upgrade pengetahuan finansial 

Apakah Anda termasuk orang mental miskin yang malas belajar finansial ataukah mental kaya yang suka upgrade pengetahuan finansial? Yap, mentalitas miskin tidak suka belajar finansial. Mungkin mereka merasa ribet karena harus belajar tentang cara mengelola uang. Apalagi sampai bikin budget bulanan. Duh, pusing deh! Mereka mungkin tidak tahu atau tidak menyadari pentingnya pengetahuan finansial bagi kelangsungan hidup masa kini dan masa depan. Apalagi jika kita nggak punya tabungan masa depan, akan seperti apa hari tua kita nanti? Masak mau jadi beban anak atau orang di sekitar kita? Oh, jangan sampai ya. Yuk jadilah orang dengan mental kaya yang suka upgrade pengetahuan finansial. Mentalitas kaya tak pernah lelah belajar tentang finansial seperti cara mengelola keuangan secara efektif, menabung, investasi, dan berbagai topik tentang finansial. Jika ingin mencapai tujuan finansial ya tentu saja harus selalu belajar dan menggali pengetahuan tentang keuangan.

Baca artikel berikut:

10. Suka gratisan dan merasa berhak vs Berusaha dan bersyukur

Apakah ada orang di sekitar Anda suka meminta bantuan atau barang gratis terus menerus? Jika ada, berarti orang tersebut punya mental miskin berjiwa pengemis. Mentalitas miskin suka meminta-minta padahal ia mampu mendapatkannya dengan usaha sendiri. Jika ada teman atau kerabat membuka sebuah usaha, ia adalah orang pertama yang meminta diskon atau gratisan. Hidupnya tak tenang jika sehari saja tidak memanfaatkan orang lain. Kebiasaan ini menumbuhkan rasa berhak atas bantuan atau barang gratisan, dan akan merasa kecewa jika keinginannya tak terpenuhi. Orang mental kaya ya sebaliknya. Ia berusaha memenuhi kebutuhan tanpa harus merepotkan orang lain. Bukan berarti kita tidak boleh meminta bantuan sama sekali ya. Jika memang perlu bantuan, orang mental kaya tentu akan memintanya tanpa berniat untuk memanfaatkan. Ia sangat menghargai bantuan atau barang yang diberikan dan bersyukur atas pemberian apapun.

11. Tidak punya tujuan keuangan vs Memiliki tujuan finansial 

Perbedaan mental miskin vs mental kaya adalah ada tidaknya tujuan finansial. Tentu saja mentalitas miskin dengan kebiasaan belanja tanpa rencana ya cenderung tidak punya tujuan finansial. Mungkin mereka tidak tahu apa itu tujuan finansial atau tidak mau mengejar tujuan menjadi kaya dan sukses karena punya mindset negatif tentang uang dan kekayaan. Banyak orang dengan mentalitas miskin memiliki angan-angan untuk menjadi orang kaya tapi tidak mendefinisikan tujuan finansial yang realistis. Apalagi tidak dibarengi dengan usaha ya tentu saja sangat sulit mencapai tujuan keuangan. Sedangkan mental kaya tahu bahwa memiliki tujuan finansial itu penting. Dengan adanya tujuan yang realistis dan terukur, kita bisa membuat perencanaan strategis untuk mencapai tujuan finansial tersebut. 

12. Mindset negative tentang uang vs Mindset positif tentang uang 

Menurut pendapat Anda, apa itu uang dan kekayaan? Bagaimana Anda memandang uang dan kekayaan? Nah, mindset seseorang tentang uang dan kekayaan menjadi salah satu poin perbedaan antara mental miskin vs mental kaya. Orang dengan mentalitas miskin cenderung memiliki mindset negatif tentang uang dan kekayaan. Biasanya mereka tumbuh di lingkungan yang menganggap bahwa uang adalah akar dari segala kejahatan. Padahal uang hanyalah alat tukar yang sifatnya netral saja. Jika digunakan dengan baik, uang memberi manfaat luar biasa bagi pemiliknya. Sementara itu, orang dengan mentalitas kaya punya mindset positif tentang uang dan kekayaan. Mereka tahu manfaat uang yaitu untuk mengamankan masa depan, membantu orang lain, dan melakukan berbagai hal positif lainnya. Dengan mindset positif tentang uang, sebenarnya mereka menarik lebih banyak uang sehingga menjadi semakin kaya dan sukses. Jadi, tak heran ya jika ada istilah orang kaya semakin kaya. Ya, karena banyak orang kaya bisa mempertahankan kekayaan mereka dengan menumbuhkan mindset positif tentang uang dan kekayaan.

Tambah pengetahuan dengan membaca artikel ini:

13. Mengeluh dan merasa tidak berdaya vs Selalu berusaha dan berjuang 

Inilah perbedaan mental miskin vs mental kaya. Orang dengan mentalitas miskin selalu mengeluh dan merasa diri tidak berdaya mengubah nasib. Bahkan banyak mental miskin selalu merasa menjadi korban. Mereka merasa tidak punya kendali terhadap nasib dan kondisi keuangan sendiri. Selalu merasa bahwa keberuntungan tidak berpihak kepada mereka serta gampang menyerah karena kegagalan kecil. Coba deh perhatikan topik obrolan saat bertemu seseorang, apakah isinya membicarakan hal-hal seru ataukah hanya berisi keluhan-keluhan tentang kehidupan yang tidak adil? Dari obrolan tersebut Anda bisa mengetahui orang tersebut punya mental miskin atau mental kaya. Sebaliknya, orang mental kaya percaya bahwa mereka dapat mengubah nasib dengan doa and usaha tanpa henti. Mentalitas kaya punya jiwa pejuang dan selalu berusaha mencapai tujuan finanasial dengan cara positif. 

14. Penghasilan aktif vs Penghasilan pasif 

Perbedaan terakhir mental kaya vs mental miskin adalah jenis penghasilan. Orang mental miskin fokus pada penghasilan aktif, sedangkan mental kaya fokus pada penghasilan pasif alias passive income. Apa itu penghasilan aktif dan penghasilan pasif? Penghasilan aktif adalah pendapatan yang diperoleh seseorang ketika ia aktif bekerja. Contoh: gaji bulanan pegawai, hasil bisnis jualan di warung, jual jasa sebagai freelancer, honor les privat, dan sebagainya. Sedangkan penghasilan pasif adalah pendapatan yang diperolah seseorang walaupun ia tidak aktif bekerja. Contoh: uang pensiun, hasil sewa properti, bunga deposito, bunga obligasi, deviden saham, dan sebagainya. Orang mental miskin biasanya mengandalkan penghasilan aktif melalui pekerjaan mereka tanpa mau menabung untuk membuat passive income. Sedangkan orang mental kaya memprioritaskan penciptaan aliran penghasilan pasif melalui investasi berbagai instrument seperti deposito, saham, obligasi, properti. Apakah Anda pernah mendengar istilah ini: “Orang kaya membuat uang bekerja untuk mereka”? Yap, begitulah adanya. 

Tambah pengetahuan:

***

Itulah 14 Perbedaan Mental Miskin vs Mental Kaya. Mental atau mindset tidak menunjukkan seberapa kaya seseorang. Ada orang dengan uang banyak punya mental miskin dan jiwa pengemis.

Dengan mental miskin, kekayaannya akan lenyap dengan cepat. Namun ada juga orang dengan keuangan di bawah rata-rata memiliki mental kaya. Dengan mental kaya, ia dapat mengubah nasib menjadi orang sukses finansial. Kabar baiknya adalah mindset ini dapat diubah dan diperbaiki. Jadi, apakah Anda termasuk orang mental miskin atau mental kaya?

Atau ingin request hal yang mau kita bahas di website Uang Ngalir Terus? Silahkan komen di bawah ya. Silahkan share artikel ini jika bermanfaat. 

Kalau mau nonton versi video, ada di channel YouTube Uang Ngalir Terus. Jangan lupa subcribe biar nggak ketinggalan informasi seputar Finansial dan tips berharga soal Uang. Yuk simak videonya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top